Sponsored Video:Bantu kami merayakan ulang tahun ke-5 setiap anak
Hari itu, kebahagiaan Gondappa tak dapat dilukiskan dengan kata-kata karena pertama kali ia bisa melihat anaknya mampu bertahan hidup sampai merayakan hari ulang tahunnya yang kelima. Sebagai ucap syukur, Gondappa melakukan handwalk (berjalan dengan kedua tangannya dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas) dari rumahnya di Desa Thesgora ke kuil setempat.
Tahukah anda bahwa dua juta anak meninggal setiap tahun tanpa bisa merayakan hari ulang tahun kelima akibat diare dan Pneumonia? Penyebabnya karena kuranganya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun. Kegiatan sederhana hanya dengan mencuci tangan tangan dengan sabun mampu mengurangi resiko diare sampai 42-47%, tetapi hanya 2% ibu-ibu yang tinggal di desa Thesgora membiasakan anak-anaknya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia sendiri, 100.000 anak Indonesia meninggal tiap tahunnya karena terjangkit diare. Padahal resiko ini dapat dicegah dengan kegiatan sederhana mencuci tangan dengan sabun.
Lifebuoy sejak sepuluh tahun terakhir telah mencoba mencegah kematian ini dengan cara mengajarkan tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun. Didirikan tahun 1895 oleh Lever Brothers, Lifebouy diperkenalkan untuk menanggulangi wabah kolera saat itu. Tahun 1917, William Hesketh Lever memperoleh penghargaan titel Lord Leverhulme karena sumbangannya di bidang kesehatan dan hygenitas.
Lifebuoy berkomitmen untuk membawa gerakan cuci tangan pakai sabun melalui berbagai kegiatan amal ke Thesgora dan desa-desa lain di dunia untuk meningkatkan taraf kesehatan. Gerakan sederhana ini akan memastikan tiap anak yang lahir dapat hidup untuk merayakan hari ulang tahun mereka yang kelima.
Anda juga ikut membantu mendukung gerakan sederhana ini dan membantu agar setiap anak dapat merayakan hari ulang tahun mereka yang kelima. Berikan janji Anda untuk mendukung gerakan ini di Lifebuoy Facebook page.
Post sponsored by: Lifebuoy
Tahukah anda bahwa dua juta anak meninggal setiap tahun tanpa bisa merayakan hari ulang tahun kelima akibat diare dan Pneumonia? Penyebabnya karena kuranganya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun. Kegiatan sederhana hanya dengan mencuci tangan tangan dengan sabun mampu mengurangi resiko diare sampai 42-47%, tetapi hanya 2% ibu-ibu yang tinggal di desa Thesgora membiasakan anak-anaknya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia sendiri, 100.000 anak Indonesia meninggal tiap tahunnya karena terjangkit diare. Padahal resiko ini dapat dicegah dengan kegiatan sederhana mencuci tangan dengan sabun.
Lifebuoy sejak sepuluh tahun terakhir telah mencoba mencegah kematian ini dengan cara mengajarkan tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun. Didirikan tahun 1895 oleh Lever Brothers, Lifebouy diperkenalkan untuk menanggulangi wabah kolera saat itu. Tahun 1917, William Hesketh Lever memperoleh penghargaan titel Lord Leverhulme karena sumbangannya di bidang kesehatan dan hygenitas.
Lifebuoy berkomitmen untuk membawa gerakan cuci tangan pakai sabun melalui berbagai kegiatan amal ke Thesgora dan desa-desa lain di dunia untuk meningkatkan taraf kesehatan. Gerakan sederhana ini akan memastikan tiap anak yang lahir dapat hidup untuk merayakan hari ulang tahun mereka yang kelima.
Anda juga ikut membantu mendukung gerakan sederhana ini dan membantu agar setiap anak dapat merayakan hari ulang tahun mereka yang kelima. Berikan janji Anda untuk mendukung gerakan ini di Lifebuoy Facebook page.
Post sponsored by: Lifebuoy
Comments
Post a Comment